Sabtu, 29 Juni 2013

Dia (Bukan) Ayahku, oleh : Aldy Novaldy

Aroma hujan itu begitu lekat di hatinya, tak pernah sedetikpun ia lupa kejadian itu.

Sam, nama lelaki itu, badannya terselimutkan oleh seragam oranye, dekat celemek yang panjang hingga hampir mencapai lututnya, dengan tulisan tertata rapi di celemeknya "ORANGE-Cafe". Wajahnya sangat polos, namun tidak sepolos usia yang menggerogoti badannya, ia tengah berlari tak kenal lelah, ada sesuatu yang tengah menantinya disana. Ia telah menyelesaikan tugasnya sebagai seorang pelayan di Oranye-Cafe, dan sekarang ia hanya perlu berlari dan terus berlari, jalanan itu begitu lengang, mungkin karena hujan deras bersamaan dengan petir yang menyambar-nyambar. Namun sekali lagi, itu tidak menyurutkan niatnya untuk terus berlari, celananya sekarang tengah menyapu jalanan itu, becek disana-sini, hingga akhirnya ia menemukan tujuan dari ketergesaannya. 

Sebuah rumah putih bertuliskan "Rumah Bersalin Bunda" , rerumputan menghiasi dan seolah menjadi pagar dari rumah bersalin itu, tidaklah terlalu tinggi hanya sebatas pinggang Sam. Sam lalu masuk ke dalam rumah itu, tapak demi tapak ia lewati, dan akhirnya ia sampai pada resepsionis.

"Dimana, dimana??? dimana kamar karmila? kamar karmila dimana? bisakah tunjukkan jalannya?" mata Sam tidak fokus terhadap resepsionis itu, matanya seperti kosong.

"Ibu Karmila? bapak tinggal lurus lalu setelah sampai di sana, bapak belok kiri, disana ada tertera jelas nama ibu karmila pada pintunya" jawab Resepsionis itu dengan mantap dan sopan

Lagi-lagi mata Sam menerawang. Ia mencoba menghapal petunjuk jalan yang diberikan oleh resepsionis itu. Lalu ia pun pergi mencarinya. Ia sekarang tinggal mencari dimana letak nama karmila itu, satu persatu ia membaca,

"D-A-R-A, ini kamar dara bukan kamar karmila, i-k-k-e, bukan ini," ada yang salah sepertinya dengan Sam, tidak! sama sekali tidak ada yang salah dengan Sam, ia terus membaca, dan ia pun akhirnya menemukan kamar karmila "k-a-r-m-i-l-a, yaaah, ini dia kamaa...."

"Terlambat sekali kau datang !" muncul sesosok wanita dari kamar itu, tidak lain, dia adalah karmila